SukuSumba. Pulau Sumba didiami oleh suku Sumba dan terbagi atas empat kabupaten, Sumba Barat Daya, Sumba Barat, Sumba Tengah dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. PAKAIAN TRADISIONAL SUKU SUMBA Pulau Sumba didiami oleh suku Sumba dan terbagi atas dua kabupaten, Sumba Barat dan Sumba Timur. Masyarakat Sumba cukup mampu mempertahankan kebudayaan aslinya di tengah-tengah arus pengaruh asing yang telah singgah di kepulauan Nusa Tenggara Timur sejak dahulu kala. Kepercayaan khas daerah Marapu, setengah leluhur, setengah dewa, masih amat hidup ditengah-tengah masyarakat Sumba ash. Marapu menjadi falsafah dasar bagi berbagai ungkapan budaya Sumba mulai dari upacara-upacara adat, rumahrumah ibadat umaratu rumah-rumah adat dan tata cara rancang bangunnya, ragam-ragam hias ukiran-ukiran dan tekstil sampai dengan pembuatan perangkat busana seperti kain-kain hinggi dan lau serta perlengkapan perhiasan dan pulau SumbaDi Sumba Timur strata sosial antara kaum bangsawan maramba, pemuka agama kabisu dan rakyat jelata ata masih berlaku, walaupun tidak setajam dimasa lalu dan jelas juga tidak pula tampak lagi secara nyata pada tata rias dan busananya. Dewasa ini perbedaan pada busana lebih ditunjukkan oleh tingkat kepentingan peristiwa seperti pada pesta-pesta adat, upacara-upacara perkawinan dan kematian dimana komponen-komponen busana yang dipakai adalah buatan baru. Sedangkan busana lama atau usang biasanya dipakai di rumah atau untuk bekerja sehari-hari. Bagian terpenting dari perangkat pakaian adat Sumba terletak pada penutup badan berupa lembar-lembar besar kain hinggi untuk pria dan lau untuk wanita. Dari kain-kain hinggi dan lau tersebut, yang terbuat dalam teknik tenun ikat dan pahikung serta aplikasi muti dan hada terungkap berbagai perlambangan dalam konteks sosial, priaSebagaimana telah disebutkan busana masyarakat Sumba dewasa ini cenderung lebih ditekankan pada tingkat kepentingan serta suasana lingkungan suatu kejadian daripada hirarki status sosial. Namun masih ada perbedaan-perbedaan kecil. Misalnya busana pria bangsawan biasanya terbuat dari kain-kain dan aksesoris yang lebih halus daripada kepunyaan rakyat jelata, tetapi komponen serta tampak keseluruhannya sama. Menilik hal-hal tersebut maka pembahasan busana pria sumba ditujukan pada pakaian tradisional yang dikenakan pada peristiwa besar, upacara, pesta-pesta dan sejenisnya. Karena pada saat-saat seperti itulah ia tampil dalam keadaan terbaiknya. Busana pria Sumba terdiri atas bagianbagian penutup kepala, penutup badan dan sejumlah penunjangnya berupa perhiasan dan senjata tajam. Sebagai penutup badan digunakan dua lembar hinggi yaitu hinggi kombu dan hinggi kaworu. Hinggi kombu dipakai pada pinggul dan diperkuat letaknya dengan sebuah ikat pinggang kulit yang lebar. Hinggi kaworu atau kadang-kadang juga hinggi raukadama digunakan sebagai pelengkap. Di kepala dililitkan tiara patang, sejenis penutup kepala dengan lilitan dan ikatan tertentu yang menampilkan jambul. Jambul inilah dapat diletakkan di depan, samping kiri atau samping kanan sesuai dengan maksud perlambang yang ingin dikemukakan. Jambul di depan misalnya melambangkan kebijaksanaan dan kemandirian. Hinggi dan tiara terbuat dari tenunan dalam teknik ikat dan pahikung. Khususnya yang terbuat dengan teknik pahikung disebut tiara pahudu. Ragam-ragam hias yang terdapat pada hinggi dan tiara terutama berkaitan dengan alam lingkungan mahluk hidup seperti abstraksi manusia tengkorak, udang, ayam, ular, naga, buaya, kuda, ikan, penyu, cumi-cumi, rusa, burung, kerbau sampai dengan corak-corak yang dipengaruhi oleh kebudayaan asing Cina dan Belanda yakni naga, bendera tiga warna, mahkota dan singa. Kesemuanya memiliki arti serta perlambang yang berangkat dari mitologi, alam pikiran serta kepercayaan mendalam terhadap marapu. Warna hinggi juga mencerminkan nilai estetis dan status sosial. Hinggi terbaik adalah hinggi kombu kemudian hinggi kawaru lalu hinggi raukadana dan terakhir adalah hinggi panda paingu. Selanjutnya busana pria Sumba dilengkapi dengan sebilah kabiala yang disisipkan pada sebelah kiri ikat pinggang. Sedangkan pergelangan tangan kiri dipakai kanatar dan mutisalak. Secara tradisional busana pria tidak menggunakan alas kaki, namun dewasa ini perlengkapan tersebut semakin banyak digunakan khususnya didearah perkotaan. Kabiala adalah lambang kejantanan, muti salak menyatakan kemampuan ekonomi serta tingkat sosial. Demikian pula halnya perhiasan-perhiasan lainnya. Secara menyeluruh hiasan dan penunjang busana ini merupakan simbol kearifan, keperkasaan serta budi baik Adat WanitaPakaian pesta dan upacara wanita Sumba Timur selalu melibatkan pilihan beberapa kain yang diberi nama sesuai dengan teknik pembuatannya seperti lau kaworu, lau pahudu, lau mutikau dan lau pahudu kiku. Kain-kain tersebut dikenakan sebagai sarung setinggi dada lau pahudu kiku dengan bagian bahu tertutup taba huku yang sewarna dengan sarung. Di kepala terikat tiara berwarna polos yang dilengkapi dengan hiduhai atau hai kara. Pada dahi disematkan perhiasan logam emas atau sepuhan yaitu maraga, sedangkan di telinga tergantung mamuli perhiasan berupa kalung-kalung keemasan juga digunakan pada sekitar leher, menjurai ke bagian dada. Dalamvideo berdurasi 01.52 detik explore Ferrari di lokasi memperlihatkan Tanah Marapu memilih lokasi di Bukit Hiliwuku,Sumba Timur, Hutan Pinus, Sumba Tengah, Kampung Adat Megalitikum Prai Ijing di Sumba Barat serta Pantai Ratenggaro di Sumba Barat Daya. Bukit Hiliwuku merupakan salah satu bukit dengan pemandangan padang savananya yang indah. Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki warisan budaya yang begitu beragam, salah satunya adalah warisan budaya pakaian adatnya yang masih dipertahankan hingga kini. Didominasi dengan balutan kain tenun khas NTT yang indah, ada banyak pakaian adat NTT yang memiliki ciri khas dan keunikan masing-masing. Beragamnya budaya pakaian adat yang dimiliki oleh Nusa Tenggara Timur ini juga dikarenakan beragamnya suku yang mendiami provinsi Nusa Tenggara Timur. Penasaran seperti apa cantiknya busana atau pakaian adat dari Provinsi Nusa Tenggara Timur ini? Berikut 7 pakaian adat NTT yang memiliki keunikan dan khas masing-masing. 7 Pakaian Adat NTT yang Unik dan Mempesona 7 Pakaian Adat NTT yang Unik dan Mempesona Adat Suku Rote Adat Suku Adat Suku Manggarai Adat Suku Adat Suku Sabu Adat Suku Dawan Adat Suku Helong Adat Suku Rote Menurut sejarahnya, Suku Rote yang kini menjadi penduduk asli Pulau Rote adalah orang-orang yang bermigrasi dari Maluku. Selain di Pulau Rote, Suku Rote juga mendiami pulau-pulau lain di NTT seperti Pulau Timor, Pulau Ndao, Pulau Pamana, Pulau Nuse, dan pulau-pulau lainnya. Suku Rote memiliki pakaian adat yang kini menjadi ikon pakaian adat NTT. Pakaian adat NTT dari Rote ini disebut dengan nama Tenun Ikat yang terdiri dari kain tenun dan sering dikombinasikan dengan kemeja putih panjang. Busana ini kemudian ditambahkan penutup dada berupa selendang kain yang bermotif sama dengan kain bawahannya. Hal unik lainnya dari pakaian adat NTT khas Suku Rote ini adalah topi ti’i lingga yang mirip dengan topi ala Meksiko. Topi ini terbuat dari daun lontar kering dan menjadi simbol kewibawaan kaum pria Suku Rote. Adat Suku Sumba Suku Sumba adalah suku dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mendiami wilayah Pulau Sumba. Suku Sumba juga memiliki pakaian adat yang cukup sederhana namun terlihat menawan. Pakaian adat NTT untuk laki-laki Suku Sumba dikenal dengan nama hinggi. Hinggi atau kain ini dikenakan sebanyak dua lembar, yaitu hinggi kawuru dan hinggi kombu. Lalu bagian kepalanya dililitkan ikat kepala yang membentuk jambul. Tak lupa pakaian adat NTT dari Sumba ini juga dilengkapi aksesoris seperti gelang dan senjata tradisional. Sementara para wanita Sumba mengenakan kemben bernama ye’e, kain berbentuk sarung, anting-anting, dan hiasan kepala berbentuk bulan sabit. Adat Suku Manggarai Pakaian adat NTT milik Suku Manggarai dikenal dengan nama kain songke. Cara memakai kain songke mirip dengan cara memakai sarung, hanya saja ada bagian-bagian tertentu yang harus dihadapkan ke depan. Kain songke umumnya didominasi warna hitam yang melambangkan keagungan. Setiap motif kain songke juga memiliki makna yang berbeda. Para pria Suku Manggarai umumnya mengenakan kemeja lengan panjang, selendang motif songke, sarung kain songke, dan aksesoris kepala yang bernama sapu. Sementara para wanitanya mengenakan kebaya yang dipadu dengan kain songke, selendang kain, dan aksesoris bernama balibelo. Adat Suku Lio Suku Lio adalah salah satu suku tertua di Flores yang mendiami Kabupaten Ende. Pakaian adat NTT milik Suku Lio bernama ikat patola. Ikat patola adalah kain tenun yang digunakan secara khusus untuk kepala suku dan warga kerajaan. Motif dari ikat patola pun beragam, mulai dari motif dedaunan, motif hewan, hingga motif manusia. Bagi para wanita bangsawan Suku Lio, ikat patola ini ditambahkan hiasan manik-manik atau kulit kerang pada tepi kainnya. Baca juga 8 Alat Musik Khas Nusa Tenggara Timur Adat Suku Sabu Pakaian adat NTT milik Suku Sabu dibedakan menjadi dua, yaitu pakaian untuk pria duntuk wanita. Pakaian untuk pria terdiri dari atasan kemeja putih lengan panjang yang dipadukan dengan bawahan sarung dari kain katun. Kemudian ditambahkan pula selendang yang diselempangkan di bahu dan ikat kepala mahkota tiga tiang. Sementara pakaian untuk wanitanya tampak lebih sederhana, yaitu yaitu kebaya yang dipadukan dengan dua lilitan kain tenun dan diikat dengan ikat pinggang bernama pending. Baca juga 5 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi Saat ke Labuan Bajo Adat Suku Dawan Pakaian adat NTT yang berasal dari Suku Dawan dinamakan baju aramasi. Baju aramasi yang dikenakan oleh para wanita Suku Dawan ini adalah kebaya yang dipadukan dengan kain tenun sebagai bawahan dan selendang untuk menutupi dada. Kemudian ditambahkan pula aksesoris seperti sisir emas, tusuk konde, dan sepasang gelang berbentuk kepala ular. Sementara baju amarisi yang dikenakan para pria terdiri dari kemeja bodo dan sarung tenun yang diikat pada pinggang. Selain itu baju untuk pria juga dilengkapi aksesoris seperti kalung muti salak, kalung habas, gelang, dan ikat kepala. Adat Suku Helong pinterest Pakaian adat yang dikenakan para wanita Suku Helong merupakan perpaduan atasan berupa kebaya atau kemben dengan bawahan berupa sarung yang diikat menggunakan ikat pinggang emas. Pakaian ini kemudian dilengkapi dengan hiasan kepala berbentuk bulan sabit dan hiasan leher berbentuk bulan. Sementara pakaian adat untuk pria Suku Helong berupa atasan kemeja bodo dengan bawahan selimut lebar. Pakaian adat ini kemudian dilengkapi ikat kepala berupa destar dan perhiasan leher yang dinamakan habas. Itulah tujuh pakaian adat NTT dari masing-masing suku yang mendiami wilayah NTT. Sangat unik dan menawan bukan? Selain pakaian adatnya, masih ada banyak hal lainnya yang bisa Sahabat temukan di pedalaman Indonesia Timur. Klik di sini untuk mengenal lebih jauh pedalaman Indonesia. Sumber artikel
TenunIkat Sumba Timur Tenun Endek BaliKamen Lembaran, Motif beragam dan Warnanya cantik-cantik.Bahan : Endek TenunUkuran : 2 meter x 1,5 meter Pakaian Adat Anak (Cowok & Cewek) Pakaian Pria Dewasa (Kamen, Udeng, Safari) Sandal Wedges, Heels, Selop & Flat; Set Kebaya Bali Lengkap; Songket Bordir;
Halo Sobat MI! Kali ini, Mengenal Indonesia akan membahas pakaian adat Nusa Tenggara Timur atau biasa disingkat NTT. Provinsi yang beribu kota di Kupang ini memiliki jumlah penduduk sekitar 5,3 juta pada tahun kurang lebih pulau yang berada di Nusa Tenggara Timur. Tiga pulau utama di NTT adalah Pulau Flores, Pulau Sumba dan Pulau Timor bagian barat.Terdapat beberapa suku utama yang mendiami provinsi NTT. Diantaranya adalah suku Sumba, suku Rote, suku Manggarai, suku Lio, suku Dawan, suku Helong, dan suku kelompok suku tersebut memiliki pakaian adatnya tersendiri berdasarkan kepercayaan dan tradisi yang dibawa sejak zaman leluhur. Mereka menggunakan pakaian adatnya untuk acara-acara penting, seperti apa sih, pakaian adat Nusa Tenggara Timur? Lalu, apa keunikan dari setiap pakaian adat NTT? Yuk, simak penjelasannya!1. Pakaian Adat Suku SumbaSumber InstagramSuku Sumba merupakan salah satu etnis utama di NTT. Mereka umumnya tinggal di pulau Sumba yang secara administrasi terbagi menjadi 4 kabupaten. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur untuk laki-laki Sumba terdiri dari dua lembar hinggi, hinggi kombu dan hinggi kawuru, yang menutupi badan dan dibuat dengan teknik tenun ikat dan pahikung. Hinggi ombu dipakai pada pinggul dan diperkuat letaknya dengan sebuah ikat pinggang kulit yang lebar, sedangkan hinggi kawuru digunakan sebagai pelengkap. Tiara patang juga dikenakan di sekitar kepala dan dapat ditempatkan pada posisi yang berbeda untuk menyampaikan berbagai makna. Laki-laki juga mengenakan kabilaa dan menghiasi pergelangan tangan kiri mereka dengan kanatar dan mutisalak, kabilaa melambangkan kejantanan dan muti salak melambangkan kemampuan ekonomi dan status sosial. Item pakaian ini adalah simbol kebijaksanaan, kekuatan, dan kebaikan adat NTT untuk wanita Sumba Timur meliputi beberapa jenis kain yang diberi nama sesuai dengan teknik pembuatannya, seperti lau kawuru, lau pahudu, lau mutikau, dan lau pahudu kiku. Kain ini dikenakan sebagai sarung setinggi dada, dengan bahu tertutup taba huku dengan warna yang sama. Tiara berwarna polos diikatkan di kepala, dilengkapi tiduhai atau hai kara, sedangkan perhiasan logam seperti maraga disematkan di dahi. Perhiasan mamuli berupa kalung emas dikalungkan di leher dan digantung hingga ke Pakaian Adat Suku RoteSumber OramiSuku Rote merupakan salah satu etnis utama di NTT. Mereka umumnya tinggal di Pulau Rote yang secara geografis merupakan wilayah paling ujung selatan Indonesia. Selain itu, populasi Suku Rote juga menyebar ke pulau-pulau lain di NTT, seperti Pulau Timor, Pulau Ndao, dan Pulau adat Nusa Tenggara Timur dari suku Rote dikenal dengan Tenun Ikat, terbuat dari kain tenun yang sering dipasangkan dengan kemeja putih panjang dan sarung tenun ikat berwarna gelap. Selendang kain dengan pola yang sama dengan kain di bagian bawahan dikenakan sebagai penutup dada untuk melengkapi pria dari pakaian adat NTT dari Rote ini dilengkapi juga oleh topi yang terbuat dari daun lontar kering bernama ti’i langga. Bentuknya menyerupai topi sombrero dari negara Meksiko. Topi ini menyadi simbol kewibawaan yang dimiliki oleh kaum pria Suku itu, aksesoris wanita dari pakaian adat NTT Suku Rote ini berupa bulo malik yang berbentuk seperti bulan sabit dan dipakai di bagian kepala. Wanita Rote juga mengenakan kalung di leher yang bernama Pakaian Adat Suku ManggaraiSumber GramhoKelompok Suku Manggarai umumnya mendiami bagian barat pulau Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur pria dari Suku Manggarai umumnya terdiri dari kemeja lengan panjang berwarna putih. Pakaian tersebut dipadukan dengan selendang dan sarung dengan motif kain songket. Terdapat aksesoris kepala yang dinamakan Sapu sebagai pelengkap. Tidak jauh berbeda dengan busana pria, Pakaian adat NTT perempuan dari Suku Manggarai menggunakan kebaya yang dipadukan dengan kain songket sebagai pakaian adatnya. Kebaya tersebut dilengkapi selendang kain dan hiasan kepala bernama Pakaian Adat Suku LioSumber InstagramSuku Lio merupakan suku bangsa terbesar dan tertua di Pulau Flores. Populasinya sebagian besar mendiami Kabupaten Ende dan Kabupaten Sikka di Pulau Flores, adat Nusa Tenggara Timur milik Suku Lio bernama Ikat Patola, yaitu kain tenun yang digunakan secara khusus untuk kepala suku dan warga kerajaan. Ikat Patola memiliki berbagai macam motif, contohnya biawak, dahan, dan manusia. Bagi wanita bangsawan, biasanya ditambahkan tambahan hiasan berupa manik-manik dan kulit JUGA Mengenal Pakaian Adat Madura Pria Dan Wanita Lengkap Dengan Ciri Khasnya5. Pakaian Adat Suku DawanSumber Dawan yang dikenal juga sebagai Suku Atoni merupakan salah satu etnis di NTT yang mendiami Pulau Timor bagian barat. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur dari Suku Dawan memiliki nama Baju Amarasi. Bagi pria, pakaian adat NTT dari Suku Dawan ini terdiri dari baju bodo, yang dipadukan dengan sarung tenun. Terdapat pula aksesoris pelengkap seperti kalung habas berbandung gong, mutik salak, gelang timor, dan ikat wanita dari Suku Dawan menggunakan kebaya, yang dipadukan menggunakan sarung tenun dan selendang penutup dada. Dilengkapi pula aksesoris seperti kalung mutik salak, tusuk konde, sisir emas, dan gelang kepala Pakaian Adat Suku HelongSumber Helong merupakan suku bangsa yang berada di Pulau Timor. Populasinya sebagian besar mendiami Kabupaten Helong memiliki pakaian tradisional yang berbeda untuk pria dan wanita. Wanita mengenakan kombinasi atasan kebaya atau kemben, yang diikat menggunakan sabuk berwarna emas. Terdapat pula hiasan kepala berbentuk bulan sabit dan leher berbentuk bulan sebagai busana pria dari Suku Helong mengenakan atasan baju bodo dengan selimut lebar di bawahnya. Aksesoris lainnya terdiri dari ikat kepala serta perhiasan leher yang disebut habas. Pakaian tersebut mewakili identitas budaya suku Pakaian Adat Suku SabuSumber Sabu merupakan suku bangsa yang mendiami pulau Sawu dan pulau Raijua di Nusa Tenggara pria biasanya berupa kemeja putih lengan panjang yang dipasangkan dengan bagian bawah sarung katun, serta selendang yang disampirkan di bahu. Terdapat pula aksesoris tambahan seperti ikat kepala dari emas berupa mahkota bertiang tiga, kalung kulit kayu muti, ikat pinggang berkantong, perhiasan leher atau habas, dan gelang emas. Sedangkan busana wanita lebih sederhana, terdiri dari kebaya dengan dua balutan kain tenun berupa sarung dengan ikat pinggang yang disebut pending. BACA JUGA 3 Jenis Pakaian Adat Bali Berdasarkan Tingkatannya, Ciri Khas Dan Makna FilosofinyaJangan lupa untuk terus membaca postingan kita ya Sobat MI. Caranya mudah kok. Dengan klik disini. Rasakan manfaat, keasikan, dan keseruan mengenal indonesia melalui postingan di website dan akun social media mengenal Posts
Jokowimengenakan pakaian adat bangsawan Bugis-Makassar yakni songkok racca. Tinggalkan Ende, Jokowi Tiba di Sumba Timur Kaus 'Jokowi 3 Periode' Diamankan, Pimpinan BaraJP NTT Tanggung Jawab
SUSPENSPetunjuk PermainanPION dan RumahAir Terjun Oehala merupakan air terjun berlapis tujuh tingkat bak anak tangga raksasa dialiri air bah. Air terjun ini bertempat di Oehala, Batu Putih, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Padar adalah pulau ketiga terbesar di kawasan Taman Nasional Komodo, setelah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Pulau ini relatif lebih dekat ke Pulau Rinca daripada ke Pulau Komodo, yang dipisahkan oleh Selat Lintah. Pulau Padar tidak dihuni oleh ora. Di sekitar pulau ini terdapat pula tiga atau empat pulau Kolbano adalah pantai yang terletak di Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Pantai ini memiliki keunikan dengan bebatuan kerikil warna-warninya yang membuat para wisatawan tertarik KaliudaKaliuda sebenarnya nama sebuah desa adat di selatan Waingapu, Sumba Timur. Kualitas tenunan Kali Uda dianggap tertinggi di Sumba, karena lentur, tidak luntur, ringan, dan bisa dijadikan dasar tenun Kali Uda adalah merah, putih, dan hitam. Ragam motif biasanya ayam, burung, kuda, kerbau, sapi, kupu-kupu, serta mamuli perhiasan berbentuk rahim perempuan.Motif Kali Uda yang ini merpakan kombinasi antara kuda dan ayam. Motif kuda melambangkan kebanggaan, kekuatan dan keberanian. Sedangkan figur ayam pada motif kain tenun, melambangkan kehidupan wanita ketika berumah tenun dengan motif ini digunakan sebaga mahar kawin yang bernilai tinggi di kalangan warga Sumba, selain juga diminati turis KudaCorak kuda merupakan symbol keagungan, kebesaran, kebanggaan, dan status dikaitkan dari stasus sosial dari kaum bangsawan yang selalu menggunakan kuda tunggang bila melakukan itu, corak ini juga melambangkan kemakmuran dan Ma nainahu na lacuna, Mini Romba rara – Mandidaru Kajiana kuda belang tahu – tenang jalannya, kerbau jantan merah – rata belakangnya.Lebih lanjut, corak ini menggambarkan wilayah atau lingkungan alam yang sesuai untuk penggembalaan beberapa jenis motif Kain Tenun Rote Ndao yang terkenalMotif Lafa Langgak. Merupakan ciri khas umum tenun Rote. Berupa kepala selimut yang memuat lambang kombinasi dari lilin dan salib. Maknanya berhubungan dengan agama yang banyak dianut masyarakat Henak Anan. Bermakna anak pandan, berasal dari Rote Barat. Terinspirasi dari buah pandan. Motifnya berbentuk daun atau jajar Lamak Nen. Merupakan corak bentuk anak belalang dan dedaunan di sekitar tempat berladang. Berasal dari Rote TimurMotif Ngganggu Dok. Menggambarkan daun kangkung dan daun daun kecil lain yang biasanya menjadi makanan belalang, bercorak bentuk mirip dengan Motif Lamak Hua Ana Langi. Bergambar ikan gargahing ikan kuwe atau cuwe. Motif spesial karena dianggap keramat. Tidak boleh dipakai rakyat biasa. Bila ada yang ketahuan mengenakannya, kain tenun tersebut akan langsung dimusnahkan dengan cara dipotong kecil-kecil lalu dibakarMotif Roa`ju atau Su`u Dok. Berupa motif daun-daun besar yang dalam bahasa Ndao disebut roa`ju, sedangkan dalam bahasa Ba`a disebut su`u dok. Bentuk motif ini terinspirasi dari bentuk daun sukun, makanan pokok rakyat Ba'a pada masa Pending. Motif ini berbentuk pending yakni ikat pinggang tradisional khas RoteMotif Mada Karoko. Berupa gambar landak laut alias bulu adat Rote untuk pria biasanya kemeja polos warna putih dengan lengan panjang yang dipadukan bersama kain tenun sebagai pengganti lupa, ada pula kain yang disampirkan di pundak kanan hingga pinggang kiri dengan motif yang senada seperti tidak pakai kemeja polos, laki-laki bisa telanjang dada sehingga hanya menggunakan kain yang disilangkan untuk menutupi sebelah untuk wanita, kain tenun digunakan di seluruh tubuh sehingga membentuk sebuah baju adat sarung kafate dalam bahasa pakaian adat orang alor yang terbuat dari benang yang dipintal kemudian ditenun menjadi kain sarung, umumnya kafate sangat beragam motif tergantung dari daerah asal dan tradisi yang dianut. Kafate juga biasanya dipakai oleh para raja dan penduduk kerajaan namun sekarang kafate sudah bisa dipakai oleh kaum non kerajaan. Kafate juga biasa digunakan saat menarikan tarian alor , seperti lego-lego , menjadi salah satu budaya yang sangat terkenal di keberadaanyalah dan juga budaya budaya lain membuat alor menjadi terkenal di turis asing maupun turis lokal. Kafate juga sekarang sudah jarang yang memakai namun , kafate kini telah dilestarikan dengan cara agar mendorong anak cucu kita untuk selalu melestarikan budaya dan tradisi nenek moyang yang sudah turun peninggalan kerajaan –kerajaan di alor juga dapat kita lihat di museum 1000 MOKO ,disana kita dapat menjumpai peninggalan zaman dulu yang masih tersimpan dengan rapi , yang berasal dari daerah daerah alor .Secara umum nama untuk pakaian adat Bajawa Ngada hasil olahan tenunan tradisional adalah sabo weki. sabda leluhur atau pata dela yang menjelaskan kekayaan nilai dari istilah sabo etmologis 'pata dela' berasal dari kata pata yang berarti sabda, kata, lembar tenunan atau tekstil tradisionalSedangkan 'dela' artinya leluhur, dewasa, bijaksanaSehingga pata dela dapat dijelaskan sebagai nasihat dari pendahulu atau nenek moyang yang didalamnya ada nilai kebijaksaaan yang dapat dijadikan pedoman hidup sehari - hariMaumere de gale kota endePepin gisong gasongLe'le luk ele rebin haLe le le luk sila solMi fa mi fa solLe'le tiding fa faRebing mude miDo do do do mi do miDo gemu fa mi reEle le... ele leLe le le luk sila solLe'le tiding fa faRebing mude miDo do do do mi do miDo gemu fa mi reMaumere da gale kota endePepin gisong gasongLe'le luk ele rebin haMaumere da gale kota endePepin gisong gasongLe'le luk ele rebin haPutar ke kiri eNona manis putarlah ke kiriKe kiri ke kiri ke kiri dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis eSekarang kanan eNona manis putarlah ke kananKe kanan ke kanan ke kanan dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis eoras loro malirin,teu tanis lakateu tanis,tanis na'ak nian ina,ro sina sa'e ro sela ba kuda,lun turu bete lun turu,bete keta lun turu,mai kikar ba mai kikarohin kala seraniai ida mutu ai idaawan ami ain fohoain tasi ami ain tasioras loro malirin,teu tanis lakateu tanis,tanis na'ak nian ina,ro sina sa'e ro sinaOfa langga soba sobaSoba nita kasianiSoba sayang kasianU lembe susi mataOfa langga soba sobaSoba nita tasianiSoba sayang kasianU lembe susi mataReffLai lena seli…. ..tadadi lena seliNai nasa fali.... tadadi nasa faliAduh kasian..... Aduh kasian .......Mama boi e..........Mama boi e..........Lai lena seli…. ..tadadi lena seliNai nasa fali.... tadadi nasa faliaduh kasian aduh kasian mama boi eOfa langga adinda soba sobaOfa langga adinda soba sobasoba nita adinda tasianisoba nita adinda tasianiRumah adat di Sumba biasa dinamakan Uma Bokulu dan Uma Uma Bokulu memiliki arti besar. Kemudian untuk Uma Mbatangu memiliki arti menara. Rumah tradisional yang ada di Sumba juga terkenal memiliki bentuk bangunan yang adat di sini berupa rumah panggung dan atap berundak yang menjulang seperti Bulat atau Lopo atau Ume Khubu merupakan Rumah Adat Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur. Umumnya, digunakan sebagai Lopo, Balai Kearifan Suku Timor dan gudang dengan namanya, rumah ini berbentuk bulat, tapi ada juga yang bentuknya dari jauh, rumah ini tidak terlihat seperti rumah, hanya terlihat seperti tumpukan juga sangat pendek, sekitar 1 meter sehingga kalau kita mau masuk, kita harus Pe merupakan salah satu jenis bangunan tradisional berupa rumah tempat tinggal suku Sabu yang tersebar di Pulau Sabu, Nusa Tenggara Timur. Rumah tersebut merupakan bagian dari kekayaan arsitektur yang dimiliki oleh suku Sabu. Istilah Ammu Pe sendiri terdiri atas dua kata yakni "ammu" yang berarti rumah dan "pe" yang memiliki arti tahun 2010, Ammu Pe yang menjadi bagian dari arsitektur tradisional Nusa Tenggara Timur dimasukkan ke dalam pencatatan Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan KebudayaanJagung Titi adalah makanan kuliner khas yang berasal dari Nusa Tenggara Timur, terutama di Pulau Flores bagian timur seperti di Solor, Adonara, Alor, dan jagung Titi karena proses pengolahan biji jagung tersebut dititi diatas Titi atau Patei Silaita adalah kuliner warisan dari nenek moyang yang tetap dipakai masyarakat khususnya masyarakat Pulau Flores di bagian timur. Keunggulan kuliner ini diantaranyaBisa disimpanuntuk waktu untuk dibawa ke mana-manaSebagai makanan ringan untuk di rumah dan menjamu yang digunakan untuk membuat camilan ini bukan jagung yang biasa ditemui di pasaran, akan tetapi jagung pulut putih yang bertekstur lengket seperti ketan dan jenis itu merupakan varian jagung lokal yang tersebar di Nusa Tenggara Timur. Biasanya masyarakat Kupang menyajikan cemilan ini untuk menyambut tamu yang datang kerumah Kompyang atau dikenal pula dengan sebutan kompiang longa, merupakan roti khas Flores yang berbentuk bulat atau oval dan memiliki warna yang kecoklatan seperti warna roti pada diberi taburan biji wijen seperti pada panganan onde-onde. Kata longa itu sendiri dalam bahasa Manggarai Flores memiliki arti “Wijen” Itulah kenapa roti ini disebut Kompiang ini, pada umumnya merupakan hasil adaptasi dari roti khas Tionghoa. Pada mulanya hanya disajikan pada acara-acara keluarga saja namun pada akhirnya roti ini menjadi semakin merupakan salah satu makanan khas Kabutaen Sabu Raijua, NTT. Makanan ini terbuat dari bahan dasar beras yang ditumbuk dan gula merah dari lontar khas Sabu. Beras pilihan awalnya ditumbuk kemudian diberi gula air dan dicampur menjadi seperti adonan kue. Adonan tersebut kemudian dibentuk dan dibungkus menggunakan daun kelapa dan di kukus hingga Permainanpermainan ini dapat dimainkan oleh 4 orangsetiap pemain memilih pion masing-masing dan meletakan pada kotak startsetiap pemain melempar dadu awal untuk menentukan giliran main apabila memperoleh nilai dadu terbesar akan memulai permainan terlebih dulujika mendapat dadu dengan angka yang sama maka kedua pemain melempar dadu lagisetelah sudah mendapatkan giliran main pemain 1 mengocok dadu dan mengerakan pion sesuai jumlah dadu ke arah kiri dari kotak startketika pion ditempatkan pada kotak dengan lebel alat musik, tarian, rumah adat, makanan, wisata, tenun, pakaian, dan lagu maka setiap peserta berhak menebak nama serta daerah asal dari objek tersebut apabila sesuai maka pemain berhak untuk menempatkan rumah pada kotak tersebutketika pion berhenti pada dana umum, kesempatan maka pemain berhak mengikuti petunjuk yang ada pada kotak pemain lain memasuki kotak yang sudah di tempati pemain lain maka pemain lain berhak memberikan 1 rumah yang sudah menjadi aset pemain ditentukan berdasarkan jumlah rumah yang dimilikiTunggu Giliran berikutnyaTunggu 2x Giliran berikutnyaTunggu Giliran berikutnyaLetakan Pion pada kotak ini untuk memulai permainanKocok Dadu sekali lagiKocok Dadu sekali lagiKocok Dadu sekali lagiKocok Dadu sekali lagiMaju 3 KotakMaju 3 kotakMaju 3 KotakMaju 3 KotakBerhenti 1x giliran mainBerhenti 1x giliran mainBerhenti 3x giliran main Hembusanangin dari padang sabana Sumba Timur menebarkan aroma segar seakan menceritakan pada pengunjung bahwa Pulau yang berada di provinsi Nusa Tenggara Timur ini masih meninggalkan budaya lokal yang asri. Kain tenun Sumba mempunyai peranan cukup penting dalam kultur adat masyarakat Sumba. Selain sebagai busana sehari-hari, kain
Waingapu- Tim bidang HAM yang dipimpin Kabid HAM Mustafa Beleng didampingi Kasubid P3HAM, Novebriani S. Sarah dan JFU Welly Dj.Manu mengunjungi Bagian Hukum Sumba Timur, Kamis (21/10/2021). Kunjungan dilakukan guna mengkoordinasikan pengisian aksi HAM Kabupaten Sumba Timur. Tim diterima oleh Baka Emang selaku Kabag Hukum Sumba
\n\n \n pakaian adat sumba timur
MEi54.
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/292
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/21
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/394
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/235
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/69
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/159
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/501
  • kbm0fsa6i9.pages.dev/475
  • pakaian adat sumba timur